Cinta itu tidak berbentuk dan tidak
bersifat. Akan tetapi cinta itu hanya dapat di rasakan oleh orang yang
benar-benar mencoba mencari arti cinta yang sebenarnya. Cinta hanya dapat
dimiliki oleh mereka yang memahami arti cinta, tanpa adanya persekongkolan dua
hati.
Coba kita melihat kebelakang, yaitu
sejarah. Para pencari cinta lebih memilih cintanya tanpa adanya persekongkolan
yang menyakiti. Hal itu dikarenakan mereka mengetahui cinta itu sangat sulit
untuk di dapatkan, bahkan penuh pengorbanan.
Kecintaan dunia akan menyakiti hati dan
pikiran. Akan tetapi cinta kepada Tuhan yang memiliki cinta yang sebenarnya
tidak akan pernah tersakiti. Banyak kita melihat contoh buruk terhadap cinta.
Wanita rela meninggalkan kekasihnya untuk menikah dengan orang lain karena
khawatir atau pun ragu terhadap cinta sang kekasih. Demi Cinta seseorang berani
melakukan kejahatan untuk cinta. Demi cinta banyak wanita melepas begitu saja
tahta kehormatan yang ia miliki kepada pria hidung belang yang tidak akan
pernah bisa mengetahui apa itu arti cinta yang sebenarnya.
Sebagai contoh yang di dapat untuk
kebenaran cinta adalah cinta seorang ahli tasawuf. Cintanya terhadap Tuhannya
mengalahkan cintanya terhadap dunia yang bersifat fana. Contoh yang lain
kecintaan seorang wanita kepada Tuhannya adalah dengan mencintai seorang pria
yang saleh, seperti cinta Zulaikha kepada Nabi Yusuf as. Kecintaan Khadijah
kepada Nabi Muhammad saw yang begitu besar dan sangat dalam. Beliau rela
menghabiskan hartanya untuk membela dan menyebar agama yang di bawa nabi
Muhammad. Bahkan dalam suatu riwayat kecintaan Khadijah kepada Nabi Muhammad
dan agama yang dianutnya, dikatakan beliau sanggup merelakan dirinya sebagai
jembatan untuk diseberangi oleh Nabi. Kecintaan seorang sahabat bernama
Abdurrahman bin Auf seorang saudagar kaya. Terhadap agamanya ia habiskan
seluruh hartanya untuk perjuangan agama. Hal itu dikarenakan kecintaa beliau
terhadap dunia begitu semu, karena cinta dunia hanyalah fiktif belaka.
Ditambah lagi cinta terhadap dunia yang
membutakan seorang sahabat. Ketika ia miskin, ia meminta kepada Nabi untuk
mendoakannya agar menjadi kaya. Akan tetapi Nabi memberinya seekor kambing dan
kemudian ia memliharanya sampai beranak pinak dan menjadikannya sebagai orang
yang sangat kaya raya. Namun, cinta yang seperti inilah yang menjadikan seorang
pencari cinta gagal dalam mencintai dan dicintai. Begitu juga halnya seorang
wanita yang rela membohongi cintanya demi seorang laki-laki yang memiliki harta
lebih dari sang kekasih yang ia hianati.
Kita dapat mengambil beberapa contoh lagi
sebagai pelajaran. Ingatkah kita kisah nabi Adam as dengan Siti Hawa? Ya,
tentunya ingat. Kenapa tidak, beliau adalah bapak dan ibu umat manusia. Begitu
kesepiannya Adam di dalam Surga hingga Tuhan memberinya pasangan yang berasal
dari tulang rusuknya. Setelah Adam mempunyai pasangan dalam Surga, Tuhan
memerintahkan keduanya turun ke Bumi dalam satu kasus yang amat di sukai Setan,
hal ini yang membuat keduanya harus turun dan menjalani kehidupan dengan segala
kekurangan. Padahal sebelumnya, apa yang menjadi keinginan, mereka tinggal
mengatakan saja dan meminta kepada Tuhan. Setelah Adam dan Hawa turun ke Bumi,
keduanya tidak bersama-sama. Namun keduanya terpisah oleh jarak. Setelah sekian
lama berpisah dari sang istri, perasaan sayang dan cinta yang begitu
menyelimuti hati akhirnya keduanya dipertemukan Tuhan setelah 40 tahun. Rasa
cinta Adam dan Hawa sangatlah besar bagi keduanya dan kepada Tuhannya. Kemudian
rasa cinta itu makin besar hingga Tuhan memerintahkan kepada mereka berdua
untuk mempunyai keturunan. Rasa cinta Adam dan Hawa terlihat pada saat mereka
menaati perintah Tuhan dan menyesali perbuatan yang telah dilakukan sehingga
membuat mereka keluar dari Surga.
Inti dari kisah-kisah ini adalah, bahwa
kecintaan kita kepada yang kita sayangi jangan sampai melebihkan rasa sayang
dan cinta kita kepada Tuhan. Karena jika hal itu muncul maka Tuhan akan murka
dan menjadikan cinta kita mudah tergoyahkan bahkan lebih cepat hilangnya
seperti debu yang tertiup angin.
Cinta hakiki selalu dicari, akan tetapi
cinta hakiki tidak akan pernah muncul tanpa adanya usaha. Para pencari cinta
adalah penikmat kecintan terhadap Tuhannya, sehingga Tuhan memberikan solusi
terhadap cintanya.
Inilah sekilas sebagai selayang pandang
tentang orang-orang yang mencari cinta. Semoga cinta kita dalam koridor yang
benar seperti dicontohkan oleh Nabi dan orang-orang sholeh.