Fiqhul Hadits dan Apa-apa yang Menunjukkannya:
1.
Perhatian Nabi saw, dengan mengarahkan umat dan
menumbuhkan generasi mukmin yang unggulan. Nabi saw, sangat menginginkan,
menanamkan akidah yang selamat didalam jiwa kaum mukmin. Khususnya para
pemudanya, dan tidaklah aneh. Allah telah berfirman dalam mensifati Rasulullah:
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri,
berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang
mukmin.” (at-Taubah: 128)
Pada suatu saat, Ibnu Abbas r.a pernah mengikuti Rasulullah saw
dibelakangnya. Maka beliau memberikan beberapa nasehat padanya, yang isinya
menjadikan seorang muslim itu selalu menaati perintah Allah dan selalu
berpegang teguh pada pertolongan dan kemenangan Allah saja. Sehingga ia menjadi
orang yang pemberani dan pemuka. Dan, sesuatu yang membahayakannya tidak akan
menakutinya. Ia tidak akan lari darinya, ia akan mengatakan yang benar dan
tidak takut akan celaan orang yang mencela. Karena ia telah mengetahui
bahwasanya semua perkara itu berada di genggaman Allah yang maha perkasa dan
bijaksana.
Dan tidak ada seorang pun yang bisa memberikan bahaya atau manfaat
kepada orang lain kecuali dengan izin allah.
2.
Beberapa Kalimat yang Kekal dan Gaya Bahasa yang
Sangat Bagus.
Ibnu Abbas telah menceritakan kepada kita dengan wasiat tersebut yang
mengumpulkan segala kebaikan dan mencegah semua keburukan. Yang mana telah di wasiatkan
oleh Rasulullah ketika Ibnu Abbas naik dibelakangnya. Karena sangat pentingnya
wasiat tersebut, didalamnya terdapat arahan yang bermanfaat yang seharusnya diperhatikan
oleh seseorang. Maka Rasulullah memperingatkannya dan memanggilnya “wahai anak
kecil”, tujuannya agar memfokuskan hati dan pikirannya. Kemudian Rasulullah
menyuruhnya mendengarkan apa yang akan dikatakan, supaya perhatiannya tertuju
pada apa yang akan beliau sampaikan padanya. Oleh karena itu beliau bersabda ”Inni
u’allimuka kalimatin”, ya, hanya beberapa kalimat. Akan tetapi mengandung
beberapa kaedah-kaedah yang besar dari kaedah-kaedah agama, yang dapat
menjernihkan pikiran, mencerdaskan akal, menerangi akal, dan memantapkan
akidah, dan menguatkan keyakinan.
3.
Jagalah Allah, maka Allah akan Menjagamu.
Maksudnya yaitu, laksanakanlah perintah-perintah Allah dan berhentilah
pada batasan-batasannya dan janganlah sampai melewati batas, dan laksanakanlah
apa yang telah di fardhukan padamu, dan jangan meremehkannya, dan jauhilah
terhadap apa yang dilarang padamu dan jadikanlah antaramu dan antaranya sebuah
pembatas. Dan lihatlah bagaimana Allah memeliharamu sebagaimana Allah memelihara
dan menjaga agamamu, dan Allah melindungi akidahmu dari hal-hal yang melenceng.
Dan menjagamu dari nafsu yang kotor dan buruknya kesesatan. Dan bagaimana Allah
melindungimu dari kejahatan makhluk, dan melindungimu dari kejahatan setan dari
golongan jin dan manusia, dan menolak darimu dari berbagai hal yang
menyakitkan.
Dan orang-orang yang berjalan dijalanmu, baik itu keluargamu, dan
kerabatmu. Allah berfirman: “Baginya ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikuti secara bergantian, di muka dan belakang. Mereka menjaganya atas
perintah Allah.” (ar-Ra’d: 11)
Maksudnya yaitu, allah mempunyai malaikat yang selalu mendampingi
hambanya. Dan mereka melindungi dari berbagai arah, dengan membawa perintah dan
izin dari Allah, agar malaikat tersebut menjaganya dari apa yang akan
menyakitinya. Allah berfirman: “Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan
dua orang anak yatim di kota itu. Dan dibawahnya ada harta benda simpanan bagi
mereka berdua, sedangkan ayahnya adalah seorang yang shalih, maka Rabb-mu
menghendaki agar mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanan
tiu, sebagai rahmat dari Rabb-mu.” (al-Kahfi: 82)
Apabila kamu menjaga hak-hak Allah di dunia, maka Allah akan menjagamu
di akhirat kelak, dan Dia akan menjagamu dari api neraka, dan menyiapkan bagimu
surga yang luasnya seluas bumi dan langit, yang Allah siapkan bagi orang-orang
yang bertakwa.
Dan malaikat akan memanggilmu dengan panggilan yang
hangat dan sambutan yang mulia. Allah berfirman: “Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas bumi dan langit
yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali-Imran: 133)
Dan dalam surah lain: “Masuklah kedalam surge dengan Aman, itulah hari kekekalan.
Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki dan pada sisi Kami adalah
tambahannya.” (Qaaf 34-35)
Rasulullah telah mengajari para sahabatnya, untuk memohon perlindungan
dari Allah dan diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim: Bahwasanya Rasul
memerintahkan Bara’ bin Azib, untuk berdoa sebelum tidur dengan doa sebagai
berikut: Ya Rabbi, jika Engkau genggam jiwaku maka rahmatilah, dan jika
Engkau melepaskannya maka lindungilah, sebagaimana Engkau melindungi
hamba-hamba Mu yang shalih.
Dan diriwayatkan dalam Shohih Ibnu Hibban, dari Umar r.a, bahwasanya
rasul mengajarinya untuk berdoa, “Ya Allah lindungilah aku dengan Islam
keadaan berdiri, lindungilah aku dengan Islam dalam keadaan duduk, lindungilah
aku dengan Islam dalam keadaan berbaring dan janganlah Engkau turuti keinginan
musuh ataupun orang yang dengki terhadapku.”
Maksudnya, jangan Kau kabulkan doa keduanya yang mendoakan jelek kepadaku
dan untuk mencelakakanku.
4.
Pertolongan dan Dukungan Allah
Barangsiapa siapa yang melindungi agama Allah, maka Allah akan
bersamanya, memberi kemudahan, pertolongan dan perlindungan, terutama saat-saat
sulit. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang
bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (an-Nahl: 128)
Qotadah berkata, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah
akan bersamanya. Berarti, ia didampingi oleh pihak yang tidak akan pernah
kalah, pelindung yang tidak pernah tidur, dan pemberi petunjuk yang tidak akan
pernah sesat.”
Akan tetapi, pertolongan dan bantuan Allah ini sangat bergantung pada
pelaksanaan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Barangsiapa
yang menaati Allah, maka Allah akan menolong dan membantunya. Dan barangsiapa
yang maksiat kepada-Nya, maka Allah akan menelantarkan dan menghinanya, “Jika
Allah menolong kamu tidak akan ada seorang pun yang dapat mengalahkanmu dan
jika Allah membiarkanmu, maka siapakah yang dapat menolong kamu selain Allah
sesudah itu? Karena itu, hendaknya kepada Allah saja orang-orang mukmin
bertawakkal.” (Ali-Imran: 160)
5.
Jagalah Masa Mudamu
Barangsiapa yang menjaga agama Allah pada usia muda, maka Allah akan
menjaganya saat usianya menua dan kekuatannya mulai melemah. Allah akan menjaga
pendengaran, penglihatan dan akal pikirannya. Allah juga akan memuliakannya dan
menaunginya, pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya.
Rasulullah bersabda, “Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah
dengan naungan-Nya, pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: Imam yang
adil, pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah,…” (h.r. Bukhari dan
Muslim)
Bisa jadi, inilah rahasia taujih yang diberikan Rasulullah kepada
Ibnu Abbas, anak pamannya yang masih belia. Agar ia menggunakan masa mudanya
yang penuh semangat untuk hal-hal yang bermanfaat. Rasulullah bersabda,
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara; masa mudamu sebelum
masa tuamu,..” (h.r. Hakim, dengan sanad shahih)
Terlebih,
pemuda adalah harapan umat. Di atas pundaknya tanggung jawab menegakkan
kebenaran dan keadilan. Karena itulah, para musuh Islam berusaha
sungguh-sungguh untuk menyesatkan pemuda. Dengan demikian, pemuda sangat
membutuhkan perhatian dan taujih yang lebih intensif, agar mampu berdiri
dengan tegar di depan setiap Iblis yang
berupa jin dan manusia.