Subscribe:

Mari Membaca

Ads 468x60px

Social Icons

Rabu, 21 Mei 2014

Tugas dan Kewajiban Manusia

Manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulia dan sempurna, ditugaskan untuk mengatur dan mengelola alam beserta isinya, memiliki tanggung jawab dan kewajiban baik kepada Tuhan, diri sendiri dan kepada sesamanya. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang diberi rahmat dan nikmat, sudah seharusnya berbuat sesuatu sebagai bentuk tanggung jawab dan kerelaan --- sebagai tanda rasa bersyukur kepada-Nya. Secara global --- manusia harus menggunakan rahmat dan nikmat itu sesuai dengan fungsi dan proporsinya.

Secara praktis beberapa tugas dan kewajiban manusia terhadap Tuhan adalah mentauhidankan, takut, cinta, ridha terhadap qadha dan qadhar-Nya, berbuat baik dan berprasangka baik kepada-Nya. Beberapa sifat yang disebutkan tadi adalah bentuk ketakwaan kepada Tuhan dengan menjalankan semua yang menjadi perintah dan meninggalkan segala bentuk larangan.

Manusia dilengkapi dengan beberapa alat untuk dapat dipergunakan sebagai sarana melaksanakan tugas dan kewajibannya, yaitu jasmani dan ruhani. Jasmani merupakan bentuk kasar yang nyata terdiri dari tubuh, kepala, panca indera dan peralatan lain dalam tubuh manusia seperti pernafasan, peredaran darah dan sebagainya. Ruhani adalah bentuk halus yang sifatnya abstrak, terdiri dari akal pikiran, rasa dan perasaan, nafsu dan ruh.

Tugas dan kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri adalah menjaga dengan sebaik-baiknya. Tugas dan kewajiban manusia dapat dirinci sebagai berikut;
  1. Memelihara dan menjaga badan, jasmani, sehingga tetap sehat, karena pada badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
  2. Memelihara dan menjaga jiwa, sehingga dapat memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai manusia.
  3. Memelihara dan mempertahankan agamanya agar mendapat ridha Tuhan, keselamatan dan kebahagiaan.
  4. Memberi makanan terhadap akal dan pikiran dengan ilmu pengetahuan bagi kehidupannya dan masyarakat. Oleh karena itu dalam agama Islam, manusia dituntu untuk menuntut ilmu pengetahuan.
  5. Berusaha memenuhi kebutuhan jasmani dengan usaha yang halal. Agama mengajarkan kepada umatnya agar bekerja mencari nafkah dan mendapatkan penghidupan yang layak.
  6. Melatih diri dengan melakukan perbuatan yang sesuai tuntunan agama, sehingga memperoleh keutamaan dan kebahagiaan dalam hidupnya.
Manusia secara totalitas adalah modal terpenting dalam kehidupannya. Oleh karena itu manusia harus memelihara diri, menyantuni dan menghargai dirinya secara wajar dan lumrah. Memelihara diri bukan berarti memanjakan. Justru memanfaatkan segala potensi yang ada sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga manusia akan bermanfaat bagi dirinya, orang lain dan alam sekitarnya.

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, yakni yang berhubungan dengan sekitarnya. Hal ini bersifat instingtif --- dorongan untuk memenuhi kebutuhannya. Pergaulan itu dimulai dari keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas.
 
Blogger Templates