Subscribe:

Mari Membaca

Ads 468x60px

Social Icons

Rabu, 19 Desember 2012

Takhrij Hadits


A.      Pendahuluan

Dalam makalah ini penulis mencoba mentakhrij sebuah hadits yang berkenaan tentang Adab. Hadits ini terdapat dalam kitab Sunan Ibnu Majah. Semoga Allah memberikan kemudahan kepada penulis, dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi diri penulis pribadi dan umumnya kepada seluruh umat. Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan taufiq dan hidayahnya kepada kita semua.

B.       Teks Hadits
                                                                                                            
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنِ الأَوْزَاعِىِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِى كَثِيرٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ طِخْفَةَ الْغِفَارِىِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أَصَابَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَائِمًا فِى الْمَسْجِدِ عَلَى بَطْنِى فَرَكَضَنِى بِرِجْلِهِ وَقَالَ « مَا لَكَ وَلِهَذَا النَّوْمِ هَذِهِ نَوْمَةٌ يَكْرَهُهَا اللَّهُ أَوْ يُبْغِضُهَا اللَّهُ ».[1]
Hadits ini di riwayatkan oleh Ibnu Maja dalam kitab Sunannya pada bab al-Adab, bab yang menjelaskan tentang Larangan Tidur Telungkup. Hadits ini juga terdapat dalam kitab Musnad Shahabah fi al-Kitabi al-Tis’ah, pada bab Musnad Zubair ibn al-‘Awam.[2]


C.       Rawi Hadits
Dilihat dari mata rantai sanadnya, adalah sebagai berikut;
 محمد بن الصباح. ۱
 ۲ .الوليد بن مسلم
۳. عبد الرحمن بن عمرو الآوزاعى
٤. يحيى بن أبي كثير
٥. طخفة بن قيس الغفارى
D.      Pembahasan Para Perawi dan Komentar Ulama

۱  .محمد بن الصباح
Nama lengkap beliau adalah Muhammad ibn Shobah al-Bazazy ad-Dulaby. Beliau lahir pada tahun 150 H dan wafat pada tahun 227 H, Muhammad bin Shabah adalah salah seorang pembesar Tabi’ at-Tabi’in.
Muhammad bin Shobah meriwatkan dari Sa’id Muhammad bin al-Waraq, al-Walid bin Muslim dan Abi Mu’awiyah adh-Dharir.
Yang meriwayatkan dari beliau adalah, Muhammad bin Yazid ar-Ruba’i,  Abu ‘Abdillah bin Majah dan Imam Muslim.

Penilaian terhadap Muhammad bin Shabah;
Abu Zakaria berkata: Muhammad bin Shobah tsiqoh ma’mun.
Qosim bin Nashar al-Mahrumi: bertanya imam Ahmad bin Hanbal mengenai Muhammad bin Shobah, dikatakan: Syaikhuna tsiqoh.
Ya’qub bin Syaibah: Tsiqoh, Shohibu hadits.
Maslamah dalam kitab “Ash-Shilah”: Tsiqoh masyhur.[3]
Penilaian yang lain menyebutkan: Tsiqoh, ‘Alim.


۲  .الوليد بن مسلم[4]
Walid bin Muslim al-Qurasyi. Beliau adalah salah seorang mudallis yang terkenal dikalangan para ahli hadits.[5] Beliau adalah golongan pertengahan dari Atba’ut Tabi’in. Nama lengkap beliau adalah Walid bin Muslim al-Qurasyi, Abu ‘Abbas ad-Dimasyqi, wafat sekitar 194/195 H. Ibnu Hajar menilai bahwa Walid adalah orang yang tsiqoh akan tetapi lebih banyak tadlisnya.
Beliau meriwayatkan dari Hasan bin ‘Athiyah, Syaibah bin Ahnaf al-Auza’iy, Sulaiman bin Musa az-Zuhri.
Dan yang meriwayatkan dari beliau adalah Rasyid bin Sa’id ar-Ramli, Muhammad bin Shobah ad-Dulabi, dan Muhammad bin Yazid al-Kufi.

Penilaian terhadap Walid bin Muslim;
Ya’qub bin Syaibah berkata: “Walid bin Muslim, tsiqoh”.
Abi Hatim berkata tentang walid bin Muslim: Sholahul Hadits.
Ahmad bin Hanbal: Walid, Terlalu banyak lupa.
Humaid: Tsiqot Syuyukh
Shalah Muhammad bin Asadi al-Hafizh berkata: Walid, perusak hadits al-Auza’iy.
Abi Mashur: Walid bin Muslim adalah seorang mudallis.
Ibnu al-Yamani: Aku tidak pernah melihat orang yang seperti dia (walid, dalam hal tadlis).
Ad-Daaruqni:Walid adalah “Yursal” dan termasuk dalam nama-nama orang yang lemah.[6]


۳  .عبد الرحمن بن عمرو الآوزاعى[7]
Nama asli beliau adalah Abdurrahman bin ‘Amru al-Auza’iy, Abu ‘Amru al-‘Auzai’y. Beliau adalah salah seorang pembesar Tabi’ at-Tabi’in, wafat pada tahun 157 H di Beirut. Beliau adalah orang yang paling ahli pada masanya.
Beliau meriwayatkan dari Ishaq bin Abdullah bin Abi Talhah, Bilal bin Sa’ad, Hasan bin ‘Athiah, Yahya bin Abi katsir.
Yang meriwayatkan dari beliau Abu Ishaq Ibrahim bin al-Fazariy, Baqiah bin Walid, Abdullah bin Mubaroq, Abdul Humaid bin Habibi bin Abi ‘Isyrin.
                                                                                             


Penilaian terhadap beliau;
Berkata  ‘Amru bin ‘Ali dari Ibnu Mahdiy: Imam Hadits itu ada 4, yaitu al-Auza’iy, Malik, ats-Tasuri dan Hammad bin Zaid.[8]
‘Isa bin Yunus; Ia adalah orang yang hafizh
al-‘ijliy berkata: Tsiqoh
Muhammad bin Sa’id berkata: Beliau adalah orang yang Tsiqoh Ma’mun, Shoduqon Fadhilan, dan orang yang yang banyak hafal hadits.
Berkata ‘Abbas dari Ibnu Ma’in: Tidak mendengar dari Nafi’.
Berkata Abi Hatim dalam kitab “al-Maraasil”, aku mendengar dari Abi bahwa al-Auza’iy tidak tidak diterima.
Ya’qub berkata: Auza’iy adalah Tsiqoh Tsubut.
Al-Falasy: Auza’iy Tsabit.


  ٤  .يحيى بن أبي كثير
Yahya bin Abi katsir ath-Thoi, Abu Nashr al-Yamamiy. Nama ayah nya adalah Shalih bin al-Mutawakkal. Beliau adalah bagian dari Shigor at-Tabi’in, wafat pada tahun 132 H. Penilaian Ibnu Hajar beliau adalah orang yang tsiqoh tsubut, akan tetapi ia adalah seorang mudallis dan mursal.[9] Sedangkan Az-Zahabi menilai bahwa ia adalah seorang Imam dan Tsabit.
Beliau meriwayatkan dari Ibrahim bin Abdullah bin Qariz, Anas bin Malik, Abdullah bin Abi Qatadah, ‘Urwah bin Zubair[10].
Dan yang meriwayatkan darinya adalah Hajjaj bin Abi ‘Utsman Ash-Shawaf, Abdurrahman bin Amru al-Auza’iy, Mu’awiyah bin Salam bin Abi Salam, Hisyam bin Hasan.

Penilaian tentang Yahya bin Abi Katsir;
Abi ‘Abdillah berkata: Dho’if
Berkata ad-Duriy dari Ibnu Ma’in: Laisa haditsuhu Bisyai’
Berkata al-Ghulabiy dari Ibnu Ma’in: Haditsnya Munkar.
‘Utsman: Dia (Yahya bin Katsir) dho’if.
Ibnu Umar: Laisa Haaulaa bi Hujjah.
Ya’qub al-Jauzaniy: Haditsnya Munkar
Umar bin ‘Ali: Sangat dho’if.[11]
Al-‘Ijliy: Tsiqoh, karena Ashhabul Hadits.
Abu Ja’far ‘Uqailiy: Disebutkan bahwa dia seorang Mudallis.[12]


 ٥ . طخفة بن قيس الغفارى
Nama lengkap beliau adalah Thikhfah bin Qais al-Ghifariy,[13] wafat setelah 60 H. Beliau adalah salah seorang sahabat Nabi, dan beliau hanya meriwayatkan satu hadits saja yaitu larangan tidur telungkup.[14] Yang meriwayatkan dari beliau adalah anaknya sendiri yaitu Ya’isy bin Tikhfah bin Qais, dan beliau meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak ada penilaian khusus mengenai sahabat karena semua sahabat ‘udul.         

E.       Status Hadits
Dilihat dari penilaian ulama mengenai hadits ini, penulis menyimpulkan hadits ini adalah Hadits Mudallas karena hadits ini di prakarsai oleh mudallis. Di tinjau dari ketersambungan sanadnya adalah Munqathi’[15] karena terputus seorang perawi sebelum sahabat. Dari aspek tsighotul ada’ ada kemungkinan hadits ini adalah Hadits Mu’an’an, karena ditemukan adanya tsighot an’ pada penyampaian hadits walaupun di awalya disebutkan Haddatsana. Ada kemungkinan terjadi pemalsuan pertemuan dengan adanya tsighot ‘an ini. Kesimpulannya hadits ini adalah dho’if.




F.        Fiqhul Hadits

Dilihat dari segi kesehatan, memang tidur dengan posisi telungkup (tengkurap) ini sangat bahaya karena dapat menyebabkan sakit pada dada dan berpotensi menyebabkan sesak nafas dikarenakan beban punggung yang begitu berat menghalangi dada untuk mengembang dan mengempis saat menarik dan mengeluarkan nafas. Posisi ini juga dapat menyebabkan terjadinya dislokasi tulang pada tulang tengkuk dan membuat jantung dan otak bekerja sangat keras.[16] Tidur dengan posisi ini juga sangat tidak di anjurkan dalam agama.


G.      Kesimpulan

Dapat kita ketahui melalui hadits bahwa tidur dengan posisi telungkup (tengkurap) ini sangatlah di benci oleh agama dan di tinjau dari dunia kesehatan ternyata tidur dengan posisi seperti ini sangatlah tidak baik untuk kesehatan. Posisi ini juga dapat menyebabkan terjadinya dislokasi tulang pada tulang tengkuk dan membuat jantung dan otak bekerja sangat keras. Tidur dengan posisi ini juga sangat tidak di anjurkan dalam agama.













H.      Daftar Pustaka


Yazid al-Qauzainy, Abu Abdillah Muhammad bin. Sunan Ibnu Majah. Daar al-Hadits al-Qohirah.

Al-Maktabah Asy-Syamilah

Yusuf al-Mizziy, Jamaluddin Abi Hajjaj, Al-Hafizh. Tahdzibul al-Kamal fii Asmai ar-Rijal. Daarul Fikr.

Thahan, Mahmud, Dr. Taisir Mushthalah al-Hadits. Haramain. Cet I, 1985

bin Hajar al-‘Asqolaniy, Syihabuddin Ahmad bin Ali, Al-Hafizh. Tahdzibu at Tahdzib. Daarul Fikr.

Penj, Shonhaji ,Abdullah, H. Abi Abdillah, Muhammad bin Yazid al-Qauzainiy, Al-Hafizh. Terjemahan Sunan Ibnu Majah. CV. Asy-Syifa. Semarang, 1993. Cet I.

Rahman, Fatchur, Drs. Ikhtisar Musthalahul Hadits. PT Alma’arif, Bandung. Cet I, 1974

Kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/12/04/posisi-tidur-menentukan-sehat-dan-kematian/ (di search Senin  04 Juli 2011, jam 18.59)


[1] Abu Abdillah Muhammad bin Yazid al-Qauzainy. Sunan Ibnu Majah. Daar al-Hadits al-Qohirah.

[2]   Al-Maktabah Asy-Syamilah
[3]  Al-Hafizh Jamaluddin Abi Hajjaj Yusuf al-Mizziy. Tahdzibul al-Kamal fii Asmai ar-Rijal. Daarul Fikr.
[4]   Op. cit. Al-Hafizh al-Mizziy. Juz 19. Hal 455.
[5]   Dr. Mahmud Thahan. Taisir Mushthalah al-Hadits. Haramain. Cet I, 1985, hal 97
    Walid bin Muslim adalah termasuk 2 orang yang paling terkenal dalam pentadlisan hadits, dalam hal ini beliau termasuk kategori Tadlis Taswiyah, yaitu menggugurkan perawi dho’if yang terletak diantara dua rawi tsiqoh yang salah satu (dari dua rawi) saling bertemu. Jenis tadlis ini adalah yang paling buruk.
[6]   Al-Hafizh Syihabuddin Ahmad bin Ali bin Hajar al-‘Asqolaniy. Tahdzibu at-Tahdzib. Daarul Fikr. Juz 9, hal 170.
[7]   Op. cit. al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqolaniy. Hal 148. Juz 5
[8]   Op. cit. al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqolaniy. Hal 149. Juz 5
[9]   Mursal adalah seolah-olah si mursil melepaskan sanad dan tidak menyambungkannya.
     Op, cit. Mahmud Thahan. hal 102
[10]  Op. cit. al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqolaniy. Hal 285, juz 9
[11]   Op. cit. al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqolaniy. Hal 288, juz 9
[12]   Op. cit. Al-Hafizh al-Mizziy. Juz 20. Hal 198.
[13]   Op. cit. al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqolaniy. Hal 126, juz 4
[14] Al-Hafizh Abi Abdillah Muhammad bin Yazid al-Qazwiniy. Sunan Ibnu Majah. Penj, H. Abdullah Shonhaji. CV. Asy-Syifa. Semarang, 1993. Cet I.
[15] Drs. Fatchur Rahman. Ikhtisar Musthalahul Hadits. PT Alma’arif, Bandung. Cet I, 1974. Hal 218.
[16]  Kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/12/04/posisi-tidur-menentukan-sehat-dan-kematian/ (di search Senin  04 Juli 2011, jam 18.59)

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan anda komentar blog ini dan budayakan memberikan pendapat
terima kasih

 
Blogger Templates